HAKEKAT SATRIO PININGIT

Berdasar pemantauan kami di media sosial, istilah Satrio Piningit nampaknya muncul dalam 6-7 tahun terakhir, mulai dari sebelum Pak Jokowi mencalonkan dalam Pilpres 2014, hingga saat ini. Bahkan di waktu itu, banyak orang yang menganggap bahwa Pak Jokowi adalah Satrio Piningit, entah apa yang mendasarinya. Semestinya kita perlu mengetahui Hakekat Satrio Piningit terlebih dahulu sebelum menilai / menganggap seseorang adalah Sang Satria tersebut. Perlu saya sampaikan, penulisan kata ‘satrio’ yang tepat adalah satria. Dalam judul kami tulis kata satrio, secara jujur adalah karena mengikuti SEO yang ada pada google. Mari kita simak ulasan Hakekat Satria Piningit ini.


Ho..ng Wilaheng Jati Nuhoni Hajat-hajate Leluhur Nusantara,

Tabe Tabe Uluk Salam Mulya!


Apa itu Satria?

Kata “Satria” sesungguhnya murni berasal dari Bahasa Jawa. Dalam kerata basa dan filosofinya, satria adalah saguh tri prakawis atau sanggup tiga perkara. Tiga perkara yang disandang oleh Satria Jawa adalah:

1. Lila lamon kelangan tan gegetun (rela bila kehilangan dan tidak ada penyesalan)

2. Saserik Sameng Dumadi (bila dihina/ dihujat, tetap menjalani apa adanya, tidak berubah-ubah)

3. Tri Legawa Nalangsa Srah ing Bathara (Tetap lapang dada menerima dengan setulus hati bila bersedih, dan selebihnya berpasrah kepada Tuhan)

Ketiganya perkara tersebut merupakan prosesi dan juga segala tindakan dalam kesatria-an. Sang Satria tidak pernah melepaskan hubungannya dengan Tuhan dan tetap berdasar ‘iman’ kepada kekuasaan Tuhan.


Apa itu Piningit?

Piningit itu adalah pininta ning langit. Artinya, sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa, Sang Satria ini untuk membawa pininta ning langit, yaitu wahyu. Sehingga, perjalanan Sang Satria Piningit ini jelaslah bukan perjalanan yang lumrah, tidak seperti orang pada umumnya.


Perjalanan Satria Piningit adalah perjalanan yang tidak lumrah, tidak sewajarnya. Artinya, perjalanan beliau ini jelas berbeda dengan orang pada umumnya, yang mana rata-rata orang hidup adalah untuk sekedar mempertahankan hidup, mengikuti gaya hidup, sekedar mencari makan, mencari harta, dan sebagainya. Lalu, apa perbedaannya Satria Piningit dengan orang lain? Yang menonjol dari Sang Satria ini adalah jelas pengetahuan kawruh rasanya, kawruh kebatinannya, bahwa Dia itu sendiri melakoni hidup itu adalah melaksanakan kewajiban dari Tuhan Yang Maha Esa tidak sekedar mengejar kesuksesan harta/ kepandaiannya.


Satria Piningit ini orang yang yang mengemban wahyu. Artinya wahyu ini pasti ada ilhamnya. Ilham ini untuk menata hajat hidup orang banyak, rencana manusia yang sesuai Kehendak Tuhan. Sekali lagi, Ilham yang terbawa oleh wahyunya SatriaPiningit adalah untuk mengatur rencana Tuhan pada umatnya.


Satria Piningit itu Ada atau Tidak?

Ya tentunya ada. Di setiap periode jaman tentunya ada Satria Piningit. Bahkan para nabi pun termasuk Satria Piningit. Yang bisa mengentaskan Indonesia dari penjajahan itu pun termasuk Satria Piningit, seperti Bung Karno misalnya. Hanya saja fase-nya berbeda-beda. Nah saat ini yang menggelegar menjadi buah bibir dari ramalannya para pujangga/ para raja, dan ada juga yang dikenal dengan nama Jangka Jayabaya.


Intinya ada, sedang berporses. Mungkin sekarang ini adalah detik-detik keluarnya Satria Piningit. Mengingat menimbang, bila dijumbuhkan dengan ramalan dan keadaan, nampaknya sudah sangat tepat dan sekarang ini juga dikenal dengan istilah generasi akhir, generasi yang didambakan. Satria Piningit ini harus kewahyon. Dan tidak bisa mencari Satria Piningit dengan kekuatan logika saja. Artinya, yang bisa melihat surasanya Satria Piningit ini mesti dengan kekuatan yang metafisik (spiritual sejati), tidak hanya logika saja.


Dari gambaran di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Satrio Piningit itu adalah seseorang yang dikodratkan wajib untuk membawa wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa, yang inti wahyu itu adalah ilham untuk menata orang banyak dan mengatur rencana Tuhan pada umatnya. Tentunya, Satrio Piningit ini merupakan seorang yang sanggup menjalani tiga perkara tersebut (sagung tri prakawis) kemudian mendapat anugrah wahyu.


Dalam kondisi yang seperti sekarang, kemungkinan besar sudah mengarah kepada munculnya satria piningit. Satria piningit ini nantinya akan memberikan pengarahan berdasar ilham. Bila sudah saatnya, mau tidak mau, rela tidak rela, masyarakat dan pejabat harus mau menerima keberadaannya. Apabila tidak, niscaya bangsa dan negara ini semakin ruwet bagai benang kusut.


Penjelasan ini telah termuat dalam video youtube channel KAUM HADI :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYEBAB BENCANA DAN WABAH DARI PANDANGAN BATIN

LOCKDOWN MENURUT PANDANGAN SPIRITUAL KAUM HADI