Postingan

HAKEKAT SATRIO PININGIT

Gambar
Berdasar pemantauan kami di media sosial, istilah Satrio Piningit nampaknya muncul dalam 6-7 tahun terakhir, mulai dari sebelum Pak Jokowi mencalonkan dalam Pilpres 2014, hingga saat ini. Bahkan di waktu itu, banyak orang yang menganggap bahwa Pak Jokowi adalah Satrio Piningit, entah apa yang mendasarinya. Semestinya kita perlu mengetahui Hakekat Satrio Piningit terlebih dahulu sebelum menilai / menganggap seseorang adalah Sang Satria tersebut. Perlu saya sampaikan, penulisan kata ‘satrio’ yang tepat adalah satria. Dalam judul kami tulis kata satrio, secara jujur adalah karena mengikuti SEO yang ada pada google. Mari kita simak ulasan Hakekat Satria Piningit ini. Ho..ng Wilaheng Jati Nuhoni Hajat-hajate Leluhur Nusantara, Tabe Tabe Uluk Salam Mulya! Apa itu Satria? Kata “Satria” sesungguhnya murni berasal dari Bahasa Jawa. Dalam kerata basa dan filosofinya, satria adalah saguh tri prakawis atau sanggup tiga perkara. Tiga perkara yang disandang oleh Satria Jawa adalah:

PENYEBAB BENCANA DAN WABAH DARI PANDANGAN BATIN

Gambar
Hoong Wilaheng Jati Nuhoni Hajat – hajate Leluhur Nusantara, Tabe – Tabe Uluk Salam Mulya , Terkutuk dan hancurnya suatu bangsa itu, suatu kaum itu, apabila sudah bermegah – megahan. Ini tidak bisa terbantah oleh siapa pun. Artinya dengan pandangan saya dari Kaum Hadi itu jelas dari segi keimanan. Tidak bisa kejadian wabah dan bencana ini diatasi dari segi logis saja, dari segi medis saja, atau dari segi biologis saja, karena ilmunya manusia itu sangat terbatas. Manusia harus berani mengatakan: “Kantakanlah bahwasanya dirimu tidak mungkin akan mampu mengatasi hidupmu” . Kita semestinya bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ini. Hikmah yang termaksud, kita semestinya tau sebab – musababnya, akibatnya, dan kemudiian solusinya. Ketika suatu bangsa melalaikan kepada dirinya, melalaikan amanatnya dari tujuan awalnya. Anda juga bisa menonton Youtube tentang penjelasan ini :  Kutukan Bagi Suatu Bangsa Tujuan awal manusia itu kan memenuhi kebutuhan hidup. Kalau istilah s

LOCKDOWN MENURUT PANDANGAN SPIRITUAL KAUM HADI

Gambar
Thumbnail Lockdown menurut Channel Kaum Hadi Lockdown itu suara dosa. Yang dimaksud suara dosa, suara itu adalah kata-kata. Kata-kata yang rusak yang sesungguhnya pamali atau pantang dilakukan. Lockdown bisa diartikan mengunci, agar manusia duduk (di rumah saja). Secara hukum batinnya, bukan hukum quran/ injil, tapi hukum batin itu hukum bagaimana manusia ‘ngembat’ tindakane urip, ibarat causalita system, ada sebab pasti ada ada akibat. Secara kasat mata, akibat daripada lockdown adalah manusia bisa merasa terkekang, agar di rumah saja, tidak pergi-pergi, tidak silaturahmi, dll. Padahal dalam sebuah ayat, manusia itu harus saling mengenal, harus saling berhubungan, harus saling bersilaturahmi. Dengan lockdown itu kan sudah pamali, sudah suara dosa, itu kata-kata yang mengakibatkan perbuatan dosa. Itu arti daripada lockdown adalah suara dosa. Kalau kita lebih hayat lagi sesungguhnya manusia hidup itu kan tidak bisa mengatur manusia, pada hakekatnya. Jadi ketika manusia